Selasa, 27 Mei 2008

Membuat Cokelat Praline


Membuat Cokelat Pralines...gampang2 susah...
Kalau dilihat dari bentuknya yang manis dan imut...bisa2 kita sayang untuk memakannya :P
Tapi sebenarnya...ada beberapa resep mudah untuk cokelat Pralines...dan dijamin ga bakal gagal dehhh bikinnya...let's try together !

Step 1 : siapkan Dark or Milk chocolate Compound...lelehkan lalu siap digunakan
Step 2: kita harus membuat kulit/shell cokelat pralines terlebih dahulu...
usahakan, bagian atas cetakan dilapisi agak teball..supaya Filling/isi annya tidak tumpah
Step 3 : Simpan 1-2 menit di lemari es/freezer
Step 4 : Isi filling ke dalam shell/kulit pralines...secukupnya
Step 5 : penuhi lagi dengan cokelat sampai memenuhi cetakan
Step 6 : masukan kembali ke dalam chiller untuk 5 menit
Step 7 : Check dasar cetakan, kalau sudah blur/buram...artinya cokelat sudah siap dilepas dari
cetakannya...pastikan saat melepas cokelat..lakukan di ruangan ber AC



Untuk resep filling/isi Cokelat Pralines...ada banyak alternatif...check this out!

*Simple ganache*

300ml fresh milk
600 gr cokelat couverture
20 gr butter
2 gr vanilla essences..

Cara membuat : didihkan susu, lalu tuang susu ke dalam wadah berisi cokelat dan aduk hingga
merata. Selanjutnya, tambahkan buter kedalamnya..dan dinginkan sampai
suhu sekitar 40 Celcius

*Cherry Filling* 250 gr Butter 150 gr Gula halus 100 gr susu kental manis 100 cc Kirsch (dari fermentasi buah cherry) 500 gr Cokelat couverture (cairkan)

Cara membuat: Susu, butter dan gula dikocok hingga naik...masukan Kirsch.
Tambahkan cokelat cair kedalamnya lalu aduk sampai merata

*Caramel Machiato*
Bagi penyuka Caramel Machiatto nya Starbucks..filling yang satu ini wajib dicoba ;)

500 gr Gula
250 ml Fresh Cream
125 gr Butter
125 gr Glucose
5 gr Mocha Paste

Cara membuat: cairkan gula lalu masukan mentega dan fresh cream sedikit demi sedikit...
Matikan api, masukan glucose dan mocha paste...tunggu sampai dingin..

Membuat Cokelat Praline


Membuat Cokelat Pralines...gampang2 susah...
Kalau dilihat dari bentuknya yang manis dan imut...bisa2 kita sayang untuk memakannya :P
Tapi sebenarnya...ada beberapa resep mudah untuk cokelat Pralines...dan dijamin ga bakal gagal dehhh bikinnya...let's try together !

Step 1 : siapkan Dark or Milk chocolate Compound...lelehkan lalu siap digunakan
Step 2: kita harus membuat kulit/shell cokelat pralines terlebih dahulu...
usahakan, bagian atas cetakan dilapisi agak teball..supaya Filling/isi annya tidak tumpah
Step 3 : Simpan 1-2 menit di lemari es/freezer
Step 4 : Isi filling ke dalam shell/kulit pralines...secukupnya
Step 5 : penuhi lagi dengan cokelat sampai memenuhi cetakan
Step 6 : masukan kembali ke dalam chiller untuk 5 menit
Step 7 : Check dasar cetakan, kalau sudah blur/buram...artinya cokelat sudah siap dilepas dari
cetakannya...pastikan saat melepas cokelat..lakukan di ruangan ber AC



Untuk resep filling/isi Cokelat Pralines...ada banyak alternatif...check this out!

*Simple ganache*

300ml fresh milk
600 gr cokelat couverture
20 gr butter
2 gr vanilla essences..

Cara membuat : didihkan susu, lalu tuang susu ke dalam wadah berisi cokelat dan aduk hingga
merata. Selanjutnya, tambahkan buter kedalamnya..dan dinginkan sampai
suhu sekitar 40 Celcius

*Cherry Filling* 250 gr Butter 150 gr Gula halus 100 gr susu kental manis 100 cc Kirsch (dari fermentasi buah cherry) 500 gr Cokelat couverture (cairkan)

Cara membuat: Susu, butter dan gula dikocok hingga naik...masukan Kirsch.
Tambahkan cokelat cair kedalamnya lalu aduk sampai merata

*Caramel Machiato*
Bagi penyuka Caramel Machiatto nya Starbucks..filling yang satu ini wajib dicoba ;)

500 gr Gula
250 ml Fresh Cream
125 gr Butter
125 gr Glucose
5 gr Mocha Paste

Cara membuat: cairkan gula lalu masukan mentega dan fresh cream sedikit demi sedikit...
Matikan api, masukan glucose dan mocha paste...tunggu sampai dingin..

Bagaimana Mengenali Bakat Diri?

From: blog Mas Khairul, www.sepia.blogsome.com

Setiap orang adalah individu yang unik. Setiap orang juga bertanggung jawab atas dirinya sendiri untuk menemukan misi hidupnya masing-masing. Agar kita bisa berkontribusi maksimal, tentunya akan sangat baik bila kita bekerja di bidang yang paling sesuai dengan keunikan kita. Ibaratnya bisa menjadi ikan dalam air, atau burung di udara.
Mengenali bakat merupakan hal yang gampang-gampang susah. Kenalkah Anda dengan JK Rowling? Itu loh, penulis Harry Potter yang buku terakhirnya terjual 8.9 juta hanya dalam waktu semalam di Amerika dan Inggris saja. Semula dia kerja sebagai pelayan toko. Hidupnya susah karena pendapatan yang pas-pasan. Tak disangka dia ternyata berbakat mendongeng. Setiap malam dia mendongeng kepada anaknya, yang kemudian oleh anaknya diceritakan kembali kepada teman-temannya. Tak disangka, dari sanalah muncul motivasi menulis buku fiksi Harry Potter yang ternyata sukses luar biasa di pasaran.
Bagaimana kita bisa mengenali bakat kita sendiri? Berikut ini empat hal yang bisa dijadikan dugaan awal terhadap apa bakat kita, yaitu : reaksi spontan, tanda masa kecil, cepat belajar, dan kepuasan. Reaksi spontan Langkah pertama mengenali bakat adalah memperhatikan reaksi spontan kita terhadap situasi yang muncul. MIsalnya Anda sedang berjalan-jalan di keramaian. Tiba-tiba ada teriakan keras, “Copeet…!” Apa reaksi Anda? Lari mengejar copet? Menghibur korban? Berdiri mematung menganalisa situasi? Bertanya-tanya ke beberapa orang, membuat konfirmasi atas kejadian sebenarnya? Semua itu adalah pilihan yang mungkin diambil. Manakah pilihan spontan Anda? Kalau Anda langsung bertindak, berarti Anda orang yang praktis dan desisif (membuat keputusan cepat). Pada satu situasi yang mendesak bakat mental seperti ini sangat berguna, karena Anda segera bertindak. Pada situasi yang lain, bakat ini justru merugikan, misalnya karena tidak melakukan konfirmasi maka bisa terjebak pada kesalahan penilaian. Bukankah bisa saja yang teriak “copeet..” itu ternyata adalah temannya si copet yang mengalihkan perhatian? Bisa saja ada orang lain yang kemudian menjadi salah sasaran Anda gebukin padahal dialah korban copet yang sesungguhnya.
Yang penting adalah, mengenali reaksi spontan kita. Apakah kita orang praktis? Apakah kita orang analitis? Apakah kita orang yang waspada (sehingga melakukan konfirmasi lebih dahulu)? Contoh lain, misalnya Anda diajak datang ke sebuah pesta. Apakah Anda akan langsung berbaur dan mengobrol dengan orang lain, bahkan dengan orang yang baru Anda kenal? Ataukah Anda mengambil segelas minuman, lalu berdiri di pojok mengamati orang-orang lain? Atau Anda sibuk dengan ponsel Anda sendiri kirim-kirim SMS ke orang lain dan tidak peduli dengan pesta? Hal ini menunjukkan apakah pribadi Anda introvert (cenderung ke dalam) atau extrovert (cenderung ke luar). Semua reaksi spontan Anda menunjukkan bakat mental yang sering disebut kepribadian.

Tanda masa kecil

Tanda masa kecil (yearnings) menunjukkan apa bakat natural Anda. Von Neumann, lahir di Hungaria tahun 1903, adalah perumus dasar-dasar komputer. Pada usia 6 tahun telah mampu menghitung pembagian 8 angka hanya di kepala. Pada usia 8 tahun dia sudah belajar kalkulus. Dia juga punya ingatan fotografik, cukup membaca sekilas buku telepon, dia bisa mengingatnya kembali dengan persis. Von Neumann menjadi peletak dasar-dasar komputer. Dia juga arsitek yang merancang bom atom Fat man, yang dijatuhkan di Nagasaki oleh tentara sekutu. Anna Mary Robertson Moses lahir di pertanian dekat New York. Sejak kecil dia senang mencampur warna, dan membuat sketsa indah dari berbagai buah-buahan. Namun kehidupan pertanian membuatnya tak lagi melukis hingga 40 tahun lamanya. Pada usia 78 tahun barulah dia memiliki waktunya untuk melukis. Selama 23 tahun kemudian hingga saat kematiannya, Moses melukis ribuan karya, dan kemudian terkenal sebagai artis lukis Grandma Moses. Apa ciri bakat kita saat masa kecil? Pada bidang apa karya Anda masa kecil diakui oleh lingkungan?

Cepat belajar
Cepat belajar (rapid learning/ fast learning) merupakan tanda bahwa Anda berbakat pada bidang tersebut. Terkadang kita sendiri tidak tahu, sampai suatu ketika mendapat kesempatan mempelajari hal baru, dan… blam! rasanya begitu mudah menguasainya. Henri Matisse tidak pernah menyentuh kuas hingga usia 21 tahun. Pekerjaan sehari-hari adalah klerk seorang pengacara. Sampai suatu ketika dia sakit flu berat, sehingga harus istirahat di tempat tidur. Ibunya berusaha mencarikan kegiatan pengisi waktu. Saat itulah ibunya memberikan seperangkat kuas dan cat. Empat tahun berikutnya dia diterima sebagai mahasiswa berbakat di sekolah seni Paris.
JK Rowling, penulis Harry Potter, juga tidak menyadari punya bakat mendongeng hingga teman-teman anaknya menyatakan begitu menariknya kisah Harry Potter. Kini dia wanita kedua terkaya di Inggris, kalah hanya oleh Ratu Elizabeth.
Jim Clark, seorang dosen yang jenius namun hidupnya kacau balau hingga 2 kali perkawinannya hancur. Lulus SMA dia melamar sebagai tentara Navy. Prestasinya sebagai kelasi begitu buruk sehingga sering dibilang bodoh oleh para atasannya. Sampai suatu ketika salah seorang instrukturnya bilang sebaiknya dia kuliah saja, karena tampaknya dia punya bakat matematika. Dan benar, dia meraih PhD di Computer Science! Setelah itu dia menjadi dosen. namun kebiasaan buruknya yang sering mengabaikan keluarga membuatnya bercerai. Tahun 1978 dia juga dipecat dari New York Institute of technology karena membangkang. Tak dijelaskan bagaimana, dia bergabung ke Stanford University. Pada usia 38 tahun, Clark yang menderita depresi berat, tiba-tiba menemukan pencerahan. Ternyata kehidupan kacaunya itu dikarenakan dia terlalu kreatif sehingga selalu mencari hal baru. Clark terlalu banyak ide. Sejak itu dia mendirikan perusahaan bernilai milyaran dolar, mulai dari Silicon Graphic Inc. (SGI), Netscape (pembuat browser internet), hingga Healtheon (perusahaan medical di internet) yang semuanya sukses besar jual saham dalam IPO. Bakat Jim Clark adalah ide dan visinya.
Tentunya Anda juga ingat dengan Kolonel Sanders. Dia memulai bisnis ayam goreng di usia 66 tahun. Ternyata bisnis restoran adalah hal yang menarik dan mudah dia pelajari. Kalau ada bidang yang Anda begitu cepat menguasainya, mungkin di situlah bakat Anda.

Kepuasan
Ciri-ciri kita berada di jalur yang benar adalah kalau kita merasa puas dengan apa yang kita lakukan. Orang-orang yang sukses di berbagai bidang menunjukkan kepuasan terhadap pekerjaan mereka, baik pekerjaan itu menghasilkan banyak uang maupun tidak. Kalau Anda senang melihat orang lain tumbuh karena bimbingan kita, maka Anda berbakat menajdi pembina/pendidik. Kalau Anda puas dengan menciptakan hal baru, yang unik dan beda, mungkin Anda berbakat menjadi kreator. Kalau Anda puas bisa traveling ke berbagai penjuru dunia, mungkin Anda berbakat menjadi explorer, seperti Marco Polo dan Ibnu Batutah.
Seringkali yang membuat puas bukanlah sesuatu yang tampak secara fisik. Anda mungkin dosen, yang kadang suka kadang tidak dengan pekerjaan Anda. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata Anda malas mengajar, tapi selalu tertarik dengan berita-berita riset terbaru. Jadi sebenarnya bakat Anda ada di riset, jadi bisa berada dimana saja, misalnya bergabung dengan grup riset di perusahaan besar.
Seingat saya, Bondan Winarno adalah seorang pegawai maskapai penerbangan (atau di sekitar itu) yang melakukan banyak perjalanan ke luar negeri. Namun dia lebih dikenal sebagai kolumnis di majalah, yang menceritakan banyak pengalamannya saat pergi ke berbagai negara. Ternyata hobi dia yang lain adalah makanan (kuliner), bukan sebagai pembuat tapi sebagai penikmat makanan. Sekarang dia mengasuh rubrik kuliner di salah satu stasiun TV. Mungkin dia memang berbakat menjadi seorang explorer. Apa saja yang membuat Anda puas? Apapun kondisi dan pekerjaan Anda sekarang, tidak ada salahnya untuk terus mencari bakat terbaik kita. Kadang memang kita sendiri, entah kenapa, tidak peka dengan panggilan bakat kita. Tugas kita menemukannya, sampai kapanpun itu akan ditemukan. Seperti kata bijak dari timur, ” Setiap diri kita ini mempunyai misi, tugas kita adalah menemukan dan menjalaninya.”
Disarikan dari buku Now, Discover Your Strengths karya Marcus Buckingham.

Seorang Ibu Bermata Satu


Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya sungguh memalukan.
Ia menjadi juru masak di sekolah, untuk membiayai keluarga. Suatu hari ketika aku masih SD, ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia lakukan ini? Aku memandangnya dengan penuh kebencian dan melarikan.
Keesokan harinya di sekolah

Ibumu hanya punya satu mata?!?!
Eeeeee, jerit seorang temanku. Aku
berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Ujarku pada ibu, Mengapa Ibu
tidak punya satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin
membuatku
ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja!!!

Ibuku tidak menyahut.

Aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat yang bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali kukatakan selama ini Mungkin karena Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karenaku.

Malam itu..

Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya. Aku memandangnya sejenak, dan kemudian berlalu. Akibat perkataanku tadi, hatiku tertusuk. Walaupun begitu, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu matanya. Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses.

Kemudian aku belajar dengan tekun. Kutinggalkan ibuku dan pergi ke Singapura untuk menuntut ilmu.

Lalu aku pun menikah. Aku membeli rumah. Kemudian akupun memiliki anak.
Kini aku hidup dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak membuatku teringat akan ibuku.
Kebahagian ini bertambah terus dan terus, ketika.. Apa?! Siapa ini?!

Itu ibuku Masih dengan satu matanya. Seakan-akan langit runtuh menimpaku.
Bahkan anak-anakku berlari ketakutan, ngeri melihat mata Ibuku.
Kataku, Siapa kamu?! Aku tak kenal dirimu!! Untuk membuatnya lebih dramatis, aku berteriak padanya, Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku!!

KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!

Ibuku hanya menjawab perlahan, Oh, maaf. Sepertinya saya salah alamat, dan ia pun berlalu. Untung saja ia tidak mengenaliku. Aku sungguh lega. Aku tak peduli lagi. Akupun menjadi sangat lega.
Suatu hari, sepucuk surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku di Singapura. Aku berbohong pada istriku bahwa aku ada urusan kantor.
Akupun pergi ke sana . Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku sebut rumah.. Hanya ingin tahu saja.

Di sana , kutemukan ibuku tergeletak di lantai yang dingin. Namun
aku tak
meneteskan air mata sedikit pun. Ada selembar kertas di tangannya.
Sepucuk surat untukku.

Anakku..

Kurasa hidupku sudah cukup panjang.. Dan..aku tidak akan pergi ke Singapura lagi.. Namun apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sesekali? Aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni itu. Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah.

Demi kau..

Dan aku minta maaf karena hanya membuatmu malu dengan satu mataku.
Kau
tahu, ketika kau masih sangat kecil, kau mengalami kecelakaan
dan
kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata. Maka aku berikan mataku untukmu. Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku, di tempatku, dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu.
Ketika kau marah padaku..
Aku hanya membatin sendiri, Itu karena ia mencintaiku Anakku Oh, anakku

Pesan ini memiliki arti yang mendalam dan disebarkan agar orang ingat bahwa kebaikan yang mereka nikmati itu adalah karena kebaikan orang lain secara langsung maupun tak langsung. Berhentilah sejenak dan renungi hidup Anda!
Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki sekarang dibandingkan apa yang tidak dimiliki oleh jutaan orang lain! Luangkan waktu untuk mendoakan ibu Anda!